Senin, 17 September 2012
5 HAL UKURAN PERTUMBUHAN IMAN
Ada 5 (lima) hal yang dapat kita jadikan ukuran atau parameter pertumbuhan atau pendewasaan iman tersebut:
1) Mempunyai panca indera yang terlatih untuk membedakan yang baik daripada yang jahat. (Ibrani 5:14). Apakah gereja yang Saudara sering kunjungi itu membuat Saudara semakin terlatih membedakan benar-salah, baik-jahat, tepat-tidak tepat, bertanggungjawab-tak bertanggungjawab dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bergereja? Apakah Saudara semakin terlatih bersikap yang benar dan baik dalam waktu, kata, janji dan komitmen, uang sendiri apalagi uang perusahaan/ negara/ gereja, budaya dan seksualitas? Jika ya, benarlah Saudara sedang bertumbuh.
2) Mampu membedakan hal-hal yang prinsipil dan tidak prinsipil, serta tidak mau terlibat dalam pertengkaran soal-soal sepele (I Kor 3:11). Apakah gereja yang sering Saudara kunjungi itu membantu Saudara membedakan persoalan prinsipil dan tidak prinsipil, membedakan tujuan dan alat mencapai tujuan, membedakan apa yang seharusnya (das sollen) dan apa yang ada (das sein)? Dan mendorong Saudara memperjuangkan dan kalau perlu mempertengkarkan hal-hal yang sangat prinsipil atau fundamental itu? Jika ya, benarlah Saudara bertumbuh.
3) Memiliki keteguhan sikap dan keyakinan penuh, serta tidak mudah diombang-ambingkan atau diperdaya. (Kol 4:12, Ef 4:12). Apakah gereja itu mendorong Saudara memegang teguh iman dalam kondisi dan situasi apa pun? Apakah Saudara semakin setia dan teguh kepada tujuan, pendirian iman, dan keyakinan Saudara walaupun berbeda atau bahkan bertentangan dengan kebanyakan orang? Apakah Saudara dimampukan mengambil keputusan-keputusan sendiri berdasarkan keyakinan dan hati nurani Saudara, atau malah semakin bergantung kepada pemimpin rohani Saudara? Jika ya, benarlah Saudara sedang bertumbuh?
4) tidak mudah terpesona kepada hal-hal yang sensasional, “ajaib” atau “aneh” (I Kor 14). Apakah Saudara semakin beriman dan sekaligus semakin rasional? Apakah Saudara di sana didorong untuk mengembangkan akal budi dan kemampuan nalar Saudara dan tidak asal percaya dan menelan saja berbagai berita, kabar, ceramah atau bahkan kotbah? Apakah Saudara semakin mampu membedakan mana bungkus dan mana isi dari suatu kotbah atau ajaran? Apakah Saudara makin menjauhi hal-hal sensasional, aneh atau ajaib, namun lebih menyukai iman yang sejati yang tumbuh melalui ketekunan, kerja keras, dan kesabaran? Jika ya, benarlah Saudara bertumbuh. Jika tidak, maka sebenarnya Saudara justru sedang mengalami kemunduran atau degradasi.
5) Bertanggungjawab dan terlibat dalam kehidupan jemaat dan masyarakat. Apakah Saudara semakin bertanggungjawab dalam kehidupan jemaat maupun masyarakat? Apakah Saudara semakin berpikir dan bekerja keras memberikan kontribusi bagi perbaikan gereja dan masyarakat dan tidak lagi mencari kesenangan dan kenyamanan sendiri semata? Jika ya, benarlah iman Saudara sedang bertumbuh dan menjadi dewasa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar